Suara yang bisingdarikendaraanmemenuhikotaini. Suaraklakson yang salingbersahutan.Lampu–lampu yang mulaidinyalakandankumandangsuaraadzan yang mulaididengungkan.Kami menghampirisebuah masjid yang ramaidanbiasanyadigunakanuntukpersinggahanumatmuslimuntukmelakukankewajibannya.
Kami dalamsebuahperjalananmenujupertengahankotauntukmemenuhikebutuhan kami yang harus di penuhi. “kitakemanadulu yah?”suarakeciladikkubertanya. “kitanyarikebutuhankamuajaduludek”.sahut ayah sambilmengfokuskandiriterhadapramainyajalan. Akuhanyadiamdanmemandangkeluardibalikkacamenikmatisuasanaramaidankendaraan yang salingberimpitan. Sedangkanadikkubertingkahlayaknyasepertianakkecilbiasanya, begitupundengan ayah danibukuberbincang–bincangsendiri yang topiknyatanpaakuketahui.
Sampailahkitaditempat yang menjaditujuankitasebelumnya.Denganlangkah yang riangadikkumengeluarkankakinyadarikendaraan yang kami tumpangidanlangsungmemegangtangan ayah.
“ayahsamaadikcari–caridulu, akusamakakakcari–carijuga”. Sahutibu yang sedangbicaradengan ayah.“iyajangan lama – lama buk”
“iya,,,”jawabibusambilmegandengtanganku yang sedangmeniggalkan ayah danadik. Sepertibiasanyakitamencarikebutuhanmasing–masingdenganberpencar.Karena kami tahubahwaseleramasing–masing orang di keluargakubebeda–beda, akudenganibukudan ayah denganadikkusepertibiasanya. Akudanibusibukmencarikebutuhankitamasing–masing
Disaatituhandphonekubergetarternyata‘new massage’
“akumaukerumahmu…kamuadadirumahgak?”smsdaritemanku yang sudahbiasamaenkerumahyaitumoenamanya.
“akugakadadirumah, kamutungguaja…inihamperselesaikog”. Balaskusambilngetiksms.
“buk,,, kapankitapulang?”tanyakukepadaibu yang lagisibuk.
“kenapasihkak? Kogburu–buru?”
“owhh.. gakbuk, capekajapengenpulang,, ngantukbuk”. Ngelakku.Akutidakmaumemberitahubahwatemankuakankerumahsupayatidakmenggangguibu yang sedangasikmilihdanmemilih. Akhirnyasemuakegiatanpilih–memilihselesai, akumenghelanafaskarenasemuanyaselesaijuga.Akudenganibuku pun bergegasmenujukendaraan kami karena ayah danadikkusudahmenuggusejaktadi.Denganbawaanbelanjaan yang lumayanberat, akuberjalandenganterburu–buru.
Dan akhirnyalangkahkusampai di pintukendaraanku.Semuabarangakutaruhdengan rasa lega.
“permisineng,,, kasihannyaneng,,,”
Dengankagetakumenoleh, ternyataseorangwanita yang sedangmenggendonganakbayinyadansedangmeminta–minta, jugadiikutiolehseoranganakkecil yang tanpaberalaskan kaki denganriangnyamelompatkesana–kemari. Dengansegeraakumencarikanpengemisituuangreceh.
“inibuk…”berikusambilmenyodorkantangan.
“terimakasihneng”. Sahutibuitusambilmenerimauang di tanganku.
Akuhanyamenganggukankepalakarenatatapanku yang hanyaterfokuspadatingkahlakubocahitu.Difikirankuhanyaterfikir ‘wajarlahanakkecilhiperaktif’dengancueknya.
Tiba–tibasuara“PRRAAKK”terdengar.Akumelihatnyadenganmatakepalakusendiri.Tidakdisangka.Pengemisperempuanitumemukulkankayu yang tebaldankuatdibandingkankaki mungilbocahitu.Iamemukulanaknyatepat di kaki bocahitudenganlumayankeras. Dengansekejapbocahitumenangisdengansekeras–kerasnya, bukanhanyaitudiasampaigemetarkesakitan.
“haduchhbuk,,, sakitbuk,,,”teriakbocahitukesakitan
Semua orang di pinggirjalanmelihatkejadianitutermasukaku yang tersontakdengankejadianitu.
Pengemisperempuanitulangsungpergimeninggalkananaknya yang sedangmenangismemegang kaki mungilnya yang sakitdanperih.
“apaibunyatidakpunyaperasaansehinggamemukulanaknyadengansekerasitu?, diakanibunya? Apasalahanakmu? Apagara–garadiatidakbisatenangKarenakehiperaktivannya? Diakanseoranganakkecil?”batinku yang tidakterimadenganperlakuanpengemisitu.
Akusegeramembukapintuuntukmenolongbocahitu, tapibelumsampaisatulangkahkakikumelangkahbocahituberdiridanmengusap air matanya.Kemudianmeloncatkesana–kemarilagisambilmengikutijejakibunya yang lumayanjauh.Seketikaituakutersontakkagetuntuk yang keduakalinya.
“kuatnya yah anakitu?”Tanyaadikkusambiltatapannyamengikutilangkahbocahitu.
“Iyadek…”.jawab ayah sambilmenhelanafas.
Difikirankupenuhdengapertanyaan.“bagaimanabocahitumenahansakit? Apa kaki mungilnyabisamelenyapkan rasa sakitkarenadipukulkayu yang melebihi kaki besarkakinya?
“kakayonaik, katanyaburu–burupulang?”ajakibu.
Dengansegeraakunaikkendaraanku, walaupunpikirankumasihpenuhdenganbocahitu.Dan aku pun bergegaspulang.
“tapiinilahsebuahpembelajaran. Ternyatapelajaranbukanhanya di dapat di sekolahsaja, tetapi di kehidupannyatainilahpembelajaranitusangatberartidanbermakna."Sadarku".
Nama: silfiafajaragustina
Kelas: XII IA2 ssn
No: 21
0 comments:
Post a Comment